A. Letak Geografis Negara
Perancis
Perancis adalah sekitar
80% ukuran Texas.Di Alpen dekat perbatasan Italia dan Swiss adalah Eropa barat
titik tertinggi-Mont Blanc (15.781 ft; 4.810 m). The-ditutupi hutan Pegunungan
Vosges berada di timur laut, dan Pyrénées berada di sepanjang perbatasan
Spanyol. Kecuali utara Perancis ekstrim, negara dapat digambarkan sebagai empat
daerah aliran sungai dan dataran tinggi.Tiga dari aliran sungai Seine barat ke
Selat Inggris, Loire ke Atlantik, dan Garonne ke Teluk Biscay. Rhône mengalir
ke selatan ke Mediterania. Untuk sekitar 100 mil (161 km), Rhine adalah timur
perbatasan untuk Prancis. Di Mediterania, sekitar 115 mil (185 km)
timur-tenggara Nice, adalah pulau Corsica (3367 sq mi; 8.721 km persegi).
Perancis adalah suatu
negara besar dengan segala kebesaran dan juga tragedinya.Negara dengan penduduk
lebih dari 55 juta ini, terletak di jantung Eropa. Bahasa Perancis adalah
bahasa Internasional yang di pakai oleh lebih dari 60 juta orang di seluruh
dunia, terutama di negara Perancis, Belgia, beberapa negara di kawasan Afrika
Barat, Haity, dan juga kawasan jajahan Perancis di Pasific. Bahasa Perancis
adalah bahasa pengantar resmi yang di gunakan Masyarakat Uni Eropa juga bahasa
pengantar resmi di PBB, bersanding dengan bahasa besar lainnya. Banyak orang
yang mengenal Perancis dari Parfum dan juga modenya, seperti Versace.Padahal
Perancis memiliki tehnology tinggi yang dalam beberapa segi tidak kalah dengan
negara USA, seperti tehnology otomotive dengan TGV nya/kereta cepat, pesawat
Airbus, tehnology telekomunikas, etc. Prancis memiliki luas tanah:210.668 sq mi
(545.630 sq km); luas: 211.209 sq mi (547.030 sq km) dan Populasi (2010
est):64057792 (tingkat pertumbuhan: 0,5%); angka kelahiran: 12.4/1000; angka
kematian bayi: 3.3/1000; harapan hidup: 81,1; kepadatan per km persegi: 100.
B. Sistem Pemerintahan
Negara Perancis
Sistem pendidikan Prancis mencerminkan selektivitas
yang juga terdapat pada pemerintahan dan kehidupan social lainnya. Rakyat
Prancis menumpukkan wewenang dalam pemerintahan kepada sebuah majelis nasional
representative yang terdiri dari dua majelis. Majelis pertama, Chamber of
Deputies yang dipilih langsung oleh rakyat, majelis yang lain, yaitu Senat,
dipilih oleh electoral college (badan pemilih). Dengan bersidang sebagai satu
badan, kedua majelis berwenang memilih presiden. Tahun demi tahun, pentingnya
jabatan presiden berlaku surut, dan tugas eksekutif di ambil alih oleh seorang
perdana menteri yang mengepalai cabinet menteri-menteri. Seluruh anggota
cabinet berikut perdana menteri di angkat dan ditentukan masa jabatannya oleh
kedua majelis dalam majelis nasional. Oleh karena itu, pada pelaksanaannya
rakyat tidak memerintah sendiri karena mereka telah mendelegasikan
kedaulatannya kepada deputi-deputi terpilih dan para elector (anggota electoyal
college), orang-orang yang secara teori berkualitas lebih baik untuk
menjalankan kekuasaan secara rasional di bandingkan warga biasa. Proses
selektif juga diberlakukan pada beberapa partai politik.
Teori bahwa pemerintahan harus dijalankan oleh
kelompok terpilih yang wewenang keputusannya telah diterbitkan lewat jalur
studi formal yang ketat telah memberikan pengaruh kuat pada sistem pendidikan
prancis. Orang-orang yang tidak termasuk dalam kelompok pilihan ini dan mereka
merupakan golongan mayoritas luas, harus puas tak hanya dengan kedudukan yang
rendah dalam kehidupan, tetapi juga dengan biaya pendidikan yang cenderung di
tujukan agar mereka lebih menjadi pengikut daripada menjadi pemimpin.
C. Sistem Pendidikan Di
Negara Perancis
Prancis adalah tergolong Negara yang telah maju
industrinya dari antara Negara maju di barat lainnya. Problema-problema yang di
rasa belum dapat di selesaikan secara tuntas ialah yang menyangkut masalah
kependidikan dari abad ke abad.
Dibawah pemerintahan Repoblik ketiga, lycee dan
fakultas unuversitas negeri di ambil alih untuk membentuk inti system sekolah
menengah yang bertujuan menemukan dan menghasilkan calon-calon pemimpin.
Kendati teori warisan status kelas telah di tolak, system pendidikan masih
sangat selektif. System tersebut sudah memisahkan anak-anak menjadi dua kelas
sejak hari pertama mereka masuk sekolah. Akhirnya, hak pilih dijadikan
universal bahkan wanita berhak memilih setelah perang dunia II, tetapi biaya
pendidikan di sekolah menengah tetap melanggengkan diskriminasi kelas.
Penerapan sistem pendidikan di Indonesia dengan di
Perancis pada umumnya memiliki kesamaan dengan sistem pendidikan di indonesia
yang pada dasarnya sistem pendidikan di Indonesia merupakan adaptasi dari
sistem pendidikan luar negeri. Perbedaan sistem pendidikan tentu saja terletak
pada penerapan metode pembelajaran di negara itu sendiri. Di negara Perancis
seorang peserta didik mengenyam pendidikan dimulai pada saat anak berusia 2
atau 3 tahun setara dengan play group hingga 17 tahun disana peserta didik
langsung diarahkan pada bakat dan minat dan pada pemahaman konseptual, para
siswa terbiasa belajar dengan pola keras, disiplin dan dipenuhi dengan tugas.
Setelah siswa menempuh pendidikan wajib, bagi mereka yang ingin menempuh ke
jenjang perkuliahan mereka akan dihadapkan lagi dengan persaingan yang sangat
ketat, untuk lulus dari SMA saja itu merupakan hal yang sangat rumit. Siswa yang
terpilihlah yang dapat melanjutkan ke jenjang perkuliahan dengan dihadapkan
soal soal oral (essay) yang menuntut pemahaman konseptual sehingga sedikit pula
yang dapat masuk ke jenjang universitas. Pendidikan di Perancis tentunya tidak
lepas dari peranan pemerintah. Pemerintah Perancis telah menganggarkan 23%
pendapatan negaranya untuk pendidikan yaitu adanya pendidikan gratis dari TK
hingga SMA dan gaji guru yang besar, disana gaji guru mencapai hingga 50 – 60
juta perbulan. Untuk menjadi guru disanapun tidak mudah mereka yang ingin
menjadi guru harus diseleksi sesuai potensi yang dimilikinya. Karena ia akan
menjadi tulang punggung dalam menjamin kualitas pendidikan bangsanya. Jika ia
diterima menjadi seorang guru, gajinya per bulan yang paling rendah adalah
sekitar 25.000 euro atau sekitar Rp 30 juta, ditambah dengan berbagai fasilitas
penunjang lainnya, semua sudah tersedia, rumah, kendaraan, kebutuhan hidup,
jaminan kesehatan, tunjangan hari tua, semua sudah ditanggung oleh pemerintah.
Sehingga seorang guru benar-benar berkonsentrasi penuh dalam mengajar dan
mencerdaskan para anak didik, dan mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya
untuk itu. Oleh karena itu, untuk pengangkatan seorang guru, termasuk dosen,
diadakan seleksi penerimaan yang sangat ketat dan teruji.
Ada salah seorang mahasiswa Indonesia di Perancis yang
sudah berkeluarga dan memiliki dua anak umur dua dan empat tahun memasukkan
kedua anaknya di TK mulai pukul 09.00 (pagi) sampai pukul 17.00 (sore). Sistem
ini dianut karena umumnya para pegawai di Perancis bekerja dari pukul
09.00-17.00, dengan catatan. Hari Sabtu dan Minggu
libur. Selama anak berada di ruang sekolah (09.00-17.00) mereka sepenuhnya ada
di bawah asuhan dan bimbingan guru. Di antara jam belajar itu mereka
(anak-anak) diberi makan siang, dan juga kadang-kadang ada acara tidur siang.
Jadi, para orangtua menyerahkan anaknya ketika berangkat kerja dan menjemputnya
kembali saat pulang kerja. Pada hakikatnya seluruh proses belajar ini diberikan
secara gratis oleh pemerintah. Pemerintah Perancis menjamin bahwa masuk sekolah
mulai TK hingga perguruan tinggi adalah gratis. Tentu saja untuk memasuki
setiap jenjang pendidikan diadakan seleksi ujian masuk, mulai tingkat
pendidikan dasar (ecole primaire) pendidikan menengah (lysee) sampai perguruan
tinggi (universitarire).
Guru dituntut agar lebih memperhatikan perkembangan
kepribadian individual anak didik, dan tidak hanya mementingkan pengembangan
intelektual semata. Dalam kongres ahli pendidikan di Le Havre tahun 1939 antara
lain diputuskan agar guru memperhatikan perkembangan anak didik pada aspek
fisik, sosial dan etis dalam pendidikan di samping aspek intelektual dan
cultural.
Untuk meningkatkan kualitas guru, maka didirikanlah
“Ecole Normale” (Sekolah Guru) yang lama belajarnya 7 tahun (masa 4 tahun untuk
pendidikan umum dan 3 tahun untuk keguruan). Namun demikian problema tentang
mutu kependidikan tidak dapat di atasi hanya denga melalui sekolah guru, tanpa
diimbangi denga peningkatan bidang kehidupan lainnya, seperti ekonomi, dan
political will dari pemimpin negaranya. Problem lainnya ialah bagaimana agar
pendidikan tidak terlalu intelektualistis.
D. Sistem Perjenjangan
Pendidikan di Perancis
Gambaran umum Sistem
Pendidikan di Perancis
Pada dasarnya ada 4
degree :
1. Maternelle (setara
playgroup dan TK) mulai dari umur 2 th
Sejak tahun 1967, semua
anak di Perancis dikenakan wajib belajar sampai dengan umur 16 tahun. Seperti
di negara-negara lain, sekolah di Perancis dimulai dari tingkat Taman
Kanak-kanak (TK)/Ecole Maternelle sebagai tingkat pra-sekolah. Seorang anak
yang sudah berumur 2 tahun dengan ditambah syarat-syarat tertentu sudah boleh
masuk TK, walaupun pada umumnya anakanak masuk TK berumur antara 3 sampai 4
tahun.
Pendidikan pra sekolah
dibagi menjadi 3 tingkat: kecil, sedang dan besar. Pada tahap ini anak-anak
diperkenalkan cara hidup berkelompok, keterampilan sederhana dan pengenalan
huruf-huruf serta angka.
Sekolah TK ini terdiri
dari bermacam-macam, di antaranya:
- Toute Petite Section
( mulai umur 2)
- Petit Section (3 th)
- Moyen Section (4 th)
~~ TKA
- Grand Section (5 th)
~~ TKB
2. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar
dimulai pada usia 6 tahun dan selama 5 tahun: Jenjang Persiapan (CPI), Dasar 1
(CE1), Dasar 2 (CE2), Menengah (CM1) dan Menengah 2 (CM2). Tujuan utama
pendidikan dasar ini adalah untuk mengajarkan pada anak-anak kehidupan
bermasyarakat memberikan kemampuan membaca dan berhitung dengan persiapan untuk
melanjutkan ke pendidikan menengah (Iycees dan Colleges).
Pendidikan ini berkewajiban menggabungkan kepentingan dasar pendidikan dan
kesenangan , atau bermain suatu pendekatan yang terbukti berhasil pada
anak-anak. Dewasa ini hampir 100% anak yang berumur 6 tahun sudah memasuki
bangku sekolah dasar. Anak-anak sekolah di TK dan SD negeri dibebaskan dari
pembayaran, dan memperoleh buku-buku pelajaran secara gratis.
1ere degree :
- Cours Preparatoire
(CP) - 6th ~~~SD 1
- Cours Elementaire
(CE1) - 7 th ~~ SD 2
- Cours Elementaire
(CE2) - 8 th ~~ SD 3
- Cours Moyen 1 (CM1) -
9 th ~~ SD 4
- Cours Moyen 2 (CM2) -
10 th ~~ SD 5
3. Pendidikan Menengah
Pertama
Pendidikan menengah
tersedia secara tradisional disekolah negeri yang disebut lycee dan sekolah
kotapraja yang disebut college. Menurut sejarahnya, lyce lebih selektif
sehingga memilki reputasi sebagai yang lebih sempurna. College cenderung
mengakomodasi cita rasa pendidikan modern dah lebih cepat berafaptasi dengan
permintaan umum warga kotapraja yang mendukungnya. Meskipun demikian, kedua
jenis sekolah tersebut mempersiapkan siswa untuk ujian baccalaureat sehingga
mempersiapkan pula penerimaan ke universitas.
Sekolah menengah bisa
di masuki dari sekolah dasar, tetapi ada jalur lain yang lebih disukai, yaitu
lewat classes preparatoire. Classes preparatoire adalah sekolah swasta yang
seringkali memilki perkanjian kerja dengan satu lycee atau lebih untuk
meyakinkan para orang tua yang menjadi penyantunnya bahwa putra-putra mereka
akan diterima disekolah menengah. . 2eme degree :
- 1ere cycle 6eme - 11
th ~~ SD 6
- 1ere cycle 5eme - 12
th ~~ SMP 1
- 1ere cycle 4eme - 13
th ~~ SMP 2
- 1ere cycle 3eme - 14
th ~~ SMP 3, yg lulus menyandang status Colleges dan
Memilih ke jurusan
Baccalaureat ( jalur umum) ataukah jurusan CAP /
BEP (jalur profesionel)
1-2 th habis gitu bisa langsung kerja.
4. Pendidikan Menengah
Atas
Berikut adalah jalur
Baccalaureat :
- 2eme cycle 2 eme - 15
th ~~ SMA 1
- 2eme cycle 1 ere - 16
th ~~ SMA 2
- Terminal - 17 th ~~
SMA 3, yg lulus bisa menyandang gelar BAC-S
(Scientific), BAC-ES
(Economi) atau BAC-L (Litteraire) tergantung jurusan
yg diambil di kelas.
5. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi
diselenggarakan dalam beberapa bentuk. Hampir semua akasemi memilki fakultas
universitas jenis konvensional,tetapi tidak semuanya mempunyai perangkat
fakultas yang lengkap. Seirinng dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, sumbangsih universitas dalam bidang-bidang ini diperluas dengan
meningkatkan daya tampung kelas pada fakultas-fakultas yang sudah ada taupun
menambahkan fakultas-fakultas baru.
Superieur, ada 3 cabang
:
- IUT : Instituts
Universitaire de Technologie - 2 th, diplome : DUT / BTS
- Universités - 3 th,
diplome : Licence
- 4 th, diplome :
Maitrise
- 5 th, diplome : DESS
/ DEA /DRT
- 8 th, diplome :
doctorat
- Grande Ecole :
- ENA : sekolah politik
- Polytechnic, diplome
: Ingenieur & Scientific
- HEC - Untuk sekolah
Finance commerce
- ENS - sekolah calon
guru.
Sistem pendidikan di
Perancis dari awal sudah dapat mendeteksi bakat dan kemampuan anak, dan sudah bisa
menentukan jurusan sesuai minat anak sejak dini. Jadi tidak semua anak
berlomba-lomba ingin menjadi insinyur atau jurusan teknik,. Siswa juga tidak
dituntut harus menguasai seluruh mata pelajaran, akan tetapi cukup hanya
basicnya saja, baru bidang yang sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa
dipelajari secara lebih mendalam, sehingga lebih fokus. Apalagi yang berminat
melanjutkan ke Grande Ecole, harus melewati test yg benar-benar ketat untuk
bisa masuk. Baru yang nggak masuk, larinya ke universitas biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar